Bersyukurlah!

Bersyukurlah maka kau akan bahagia.

Cintailah dirimu sendiri

Untuk bahagia kau harus cintai dirimu sendiri.

Hadapi masalahmu!

Masalah itu untuk dihadapi bukan untuk dihindari, sebesar apapun itu!.

Bangkitlah kawan, wujudkan impian!

Kamu boleh bermimpi setinggi apapun, tapi itu akan sia-sia jika tidak kau kejar.

Back to nuture

Kita lahir dari alam dan akan kembali pada alam lagi.

Rabu, 14 Desember 2016

Duh Gusti Rosul, Maafkan kami

Salam sayang dan rindu dari diri ini, yang mengaku ummatmu Ya Rosulalloh. Ya Rosul, maafkan hamba yang dengan tidak tahu malu mengaku sebagai ummatMu, tapi seringkali tak mengindahkan kata-kata dariMu ya Rosul. Duh Rosul, Panjenengan pernah memberitahu kami lewat haditse Panjenengan tentang saling menyayangi satu dengan yang lainnya. Tapi kami yang mengaku ummatMu terlalu khilaf Rosul. Bahkan sesama yang mengaku mencintaiMu, kami masih belum bisa saling menyayangi seperti yang Panjenengan contohkan. Karena cara kami dalam mencintaiMu berbeda, kami saling menyalahkan. Bahkan tak ayal kami adu argument, merasa caranya yang paling benar, hingga jotos jotosan. Panjenengan pasti kecewa dengan kami nggeh? Maafkan kami duh Rosul, entah sekeras apa hati kami, dengan tidak merasa bersalah menyakiti kekasih Allah ini, yang selalu dimuliakan oleh Allah.
Duh Rosul ngapuntene. Sungguh kami meminta maaf. Perilaku kami telah menodai “ummat” Panjenengan. Kami tak bisa menjaga kerukunan islam yang Panjenengan ajarkan pada kami. Kami terlalu egois dengan urusan pribadi masing-masing. Kami saling tuduh meski dalam hal sekecil apapun. Duh, betapa kami rindu kebenaran-kebenaran yang murni dariMu Rosuul. Kini kebenaran tak lagi benar. Sukar sekali bagi kami yang maish awam untuk melihat mana yang benar. Maafkan kami Gusti Rosul, jika jalan kami melenceng dari kebenaran itu.
Duh Rosul, bulan ini kami merayakan bulan kelahiran Panjenengan. Hampir di setiap masjid, mushola, majlis manapun mengadakan maulidan. Kami membacakan pujian-pujian betapa bahagianya kami di bulan ini dilahirkan seorang rosul terpilih. Dengan sukacita kami membaca sholawat-sholawat kepada Panjenengan Rosul. Tapi lagi lagi maafkan kami Gusti Rosul, jika kami munafik. Bibir kami melafalkan sholawat untuk Panjenengan tapi sikap kami seperti tak mengenal Panjenengan, tak mengenal sikap-sikap yang Panjenengan.

Duh Rosuul, Ummat Panjenengan kah aku? Yang Panjenengan sebut-sebut bahkan sebelum Panjenengan sedo?